Ratusan Sineas Pamerkan Karya di Ajang Festival Film Jawa Barat

Kamis, 14 Desember 2017 - 10:31 WIB
Ratusan Sineas Pamerkan Karya di Ajang Festival Film Jawa Barat
Ratusan Sineas Pamerkan Karya di Ajang Festival Film Jawa Barat
A A A
BANDUNG - Ratusan sineas berkontestasi di ajang Festival Film Jawa Barat (FFJB) 2017. Perhelatan yang menjadi ruang berkreasi para sineas di Jabar ini digelar di Teater Tertutup Balai Taman Budaya Jawa Barat pada 15-16 Desember 2017.

Sebanyak 289 sineas ikut ambil bagian di FFJB 2017, masing-masing mengirimkan karya film pendek dalam kategori umum, 74 film kategori pelajar, dan 33 kategori video musik. FFJB 2017 merupakan acara puncak yang dirangkaikan dengan workshop, pameran film, hingga pemberian penghargaan.

Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengatakan sengaja tidak menentukan tema FFJB 2017 sepanjang tidak berbau SARA dan pornografi agar para sineas bisa berkreasi sebebas-bebasnya.

Sineas senior Indonesia itu menyebutkan, Jabar menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang menyelenggarakan festival film. Hal itu merupakan bentuk keinginan pemerintah untuk memberikan ruang kepada para sineas dan komunitas film di Jabar yang jumlahnya terus bertambah.

"Di Jabar, film sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat, baik di kota atau di desa. Kami berikan ruang eksibisi untuk mereka melalui FFJB," ungkap Deddy dalam konferensi pers FFJB 2017 di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (13/12/2017).

Melalui eksibisi dan penghargaan, termasuk workshop dan pameran, para sineas di Jabar diharapkan mampu berkarya lebih baik sehingga dapat berkontribusi terhadap industri perfilman nasional, bahkan dunia seperti pada 2015 lalu, di mana enam karya dari FFJB memenangi festival film di Eropa.

"Selain lebih semangat berkarya, minimal mereka miliki pengetahuan yang baik mengenai film bermutu dan mendorong lahirnya film-film bermutu di Indonesia," ujarnya.

Deddy berharap FFJB juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dunia perfilman secara positif, termasuk mengembangkan industri film dan pertumbuhan bioskop di Jabar.

Bioskop kini semakin dipandang positif oleh masyarakat. Terbukti, keberadaan bioskop tak lagi berada di tempat terpencil atau gedung sendiri, melainkan berada di ruang-ruang publik, seperti mal dan pusat perbelanjaan.

"Produknya yang beragam dan meninggalkan konten berbau pornografi pun membuat film kian ramah bagi keluarga," jelasnya.

Baru-baru ini, telah hadir bioskop di Kota Banjar dan selanjutnya di Cianjur. Rencananya, bioskop juga akan dibangun di Garut dan Kota Sukabumi. Selama 2017, kata Deddy, empat bioskop baru berdiri di Jabar.

"Dengan kemajuan teknologi, sekarang film bisa diluncurkan di tanggal bahkan jam yang sama, baik di New York, Jakarta, bahkan di Kota Banjar sekalipun, bisa main di waktu bersamaan," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5684 seconds (0.1#10.140)